Sabtu, 16 April 2011

Mana Yang Lebih Bahaya, Rokok atau Ganja?

Di beberapa negara, menghisap ganja adalah pelanggaran hukum yang bisa mendapat hukuman berat. Namun tidak dengan tembakau, tidak ada aturan yang tegas melarang menghisap tembakau (merokok) walaupun pada sampul rokok tertuliskan apa yang terjadi jika merokok. Ganja (Cannabis sativa) atau yang disebut juga marijuana merupakan tanaman budidaya yang sering disalahgunakan. Daunnya mengandung senyawa tetrahidrokanabinol (THC) yang memiliki efek psikoaktif atau dapat mempengaruhi saraf otak dan kondisi kejiwaan.

Daun ganja disalahgunakan dengan cara dirajang, dikeringkan lalu dibakar dan dihisap seperti daun tembakau. Efek yang paling khas saat menghisap daun ganja adalah euforia atau gembira hingga tertawa cekikikan tanpa sebab, lalu diikuti dengan halusinasi atau melihat hal-hal yang tidak nyata.

Berikut beberapa efek penggunaan ganja yang terus menerus :
1. Peningkatan risiko psikotik atau gangguan kejiwaaan kronis
2. Gangguan pernapasan dan kerusakan fungsi paru
3. Ketergantungan dan gejala putus obat (withdrawal symptom)
4. Gangguan memori dan konsentrasi.

Karena efeknya langsung memicu perubahan perilaku, ganja dinilai lebih berbahaya dibanding rokok yang efek jangka pendeknya tidak ada kecuali hanya batuk-batuk bagi yang sensitif terhadap bau asapnya. Bahkan ada yang menganggap rokok justru bisa meningkatkan konsentrasi.

Tapi apa benar, tembakau lebih aman dari rokok?

Sebuah penelitian yang mengikutsertakan 320 relawan dan telah dipublikasikan dalam jurnal Thorax tahun 2007 menunjukkan, emphysema atau kerusakan paru-paru kronis justru lebih banyak dialami oleh para perokok tembakau dibandingkan pada pengguna ganja. Di kelompok pengguna ganja yang tidak merokok, emphysema hanya diderita oleh sekitar 1 persen dalam jangka waktu 5 tahun. Bandingkan risikonya pada perokok berat, emphysema menyerang 19 persen dari perokok yang mengisap antara 15-20 batang/hari selama 1 tahun.

Legalitas tembakau merupakan salah satu alasan. Dengan tidak adanya larangan, maka orang-orang cenderung lebih sering menghisap tembakau ketimbang ganja. Seorang perokok berat bisa menghisap hingga 15 batang/hari sementara pengguna ganja reguler sekalipun hampir tidak mungkin menghabiskan 5 linting/hari.
Tapi, jika dikaitan dengan kesehatan paru-paru, tidak bisa disimpulkan juga bahwa ganja lebih sehat dibanding rokok. Sebab kenyataannya, hampir tidak ada pemakai ganja yang tidak merokok tembakau. Perkenalan dengan ganja umumnya dimulai dengan rokok, sehingga risikonya justru menjadi lebih tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar