Bagaimana bulan tercipta dan mengorbit bumi telah lama menjadi teka-teki bagi ilmuwan. Namun tampaknya ilmuwan mencoba menyodorkan petunjuk baru. Teori yang paling umum dipegang adalah ketika sistem tata surya pertama kali terbentuk, sebuah obyek bertabrakan dengan bumi. Bongkahan batu yang lepas kemudian masuk ke orbit di sekitarnya. Tapi dua ilmuwan kini datang dengan penjelasan baru. Mereka percaya bahwa bulan tidak melepaskan diri dari bumi karena dampak atau ledakan dari ruang angkasa, tetapi karena ledakan nuklir di bumi itu sendiri.
Rob de Meijer di Universitas Western Cape dan Wim van Westrenen di Universitas VU di Amsterdam percaya bulan terlempar keluar dari bumi karena ledakan nuklir di planet kita.
Dalam makalah penelitian mereka berjudul ‘Sebuah hipotesis alternatif bagi asal-usul bulan’, mereka menjelaskan bahwa jika bulan dipisahkan dari bumi oleh gaya eksternal maka kandungan di dalamnya akan sama. “Model evolusi sistem tata surya menunjukkan bahwa itu sangat tidak mungkin karena komposisi kimia bumi dan bulan tidak identik”.
Namun sampel dari bulan baru-baru ini menunjukkan bahwa hampir identik. “Kemungkinan besar ada tingkat kemiripan komposisi karena bagian bulan itu berasal langsung dari materi ruang angkasa,” sanggah mereka.
Bagaimana bulan tercipta dan mengorbit bumi telah lama menjadi teka-teki bagi ilmuwan. Namun tampaknya ilmuwan menyodorkan petunjuk baru.
Teori yang paling umum dipegang adalah ketika sistem tata surya pertama kali terbentuk, sebuah obyek bertabrakan dengan bumi. Bongkahan batu yang lepas kemudian masuk ke orbit di sekitarnya.
Tapi dua ilmuwan kini datang dengan penjelasan baru. Mereka percaya bahwa bulan tidak melepaskan diri dari bumi karena dampak atau ledakan dari ruang angkasa, tetapi karena ledakan nuklir di bumi itu sendiri.
Ide itu didasarkan pada teori fisi yang pertama kali dijelaskan pada abad ke-19.
Teori fisi menyarankan bahwa bumi dan bulan sama-sama diciptakan dari gumpalan batuan cair yang saling memintal satu dengan yang lain. Keduanya terpisah dan salah satu menjadi bagian yang kemudian menjadi bulan. Namun, ilmuwan tidak bisa menjelaskan bagaimana gumpalan yang menjadi bulan berpisah.
Rob de Meijer di Universitas Western Cape dan Wim van Westrenen di Universitas VU di Amsterdam percaya bulan terlempar keluar dari bumi karena ledakan nuklir di planet kita.
Dalam makalah penelitian mereka berjudul ‘Sebuah hipotesis alternatif bagi asal-usul bulan’, mereka menjelaskan bahwa jika bulan dipisahkan dari bumi oleh gaya eksternal maka kandungan di dalamnya akan sama. “Model evolusi sistem tata surya menunjukkan bahwa itu sangat tidak mungkin karena komposisi kimia bumi dan bulan tidak identik”. Namun sampel dari bulan baru-baru ini menunjukkan bahwa hampir identik. “Kemungkinan besar ada tingkat kemiripan komposisi ..karena bagian bulan itu berasal langsung dari materi ruang angkasa,” sanggah mereka.
Ide itu didasarkan pada teori fisi yang pertama kali dijelaskan pada abad ke-19.Teori fisi menyatakan bahwa bumi dan bulan sama-sama diciptakan dari gumpalan batuan cair yang saling memintal satu dengan yang lain. Keduanya terpisah dan salah satu menjadi bagian yang kemudian menjadi bulan. Namun, ilmuwan tidak bisa menjelaskan bagaimana gumpalan yang menjadi bulan berpisah.
Rob de Meijer di Universitas Western Cape dan Wim van Westrenen di Universitas VU di Amsterdam percaya bulan terlempar keluar dari bumi karena ledakan nuklir di planet kita.
Dalam makalah penelitian mereka berjudul ‘Sebuah hipotesis alternatif bagi asal-usul bulan’, mereka menjelaskan bahwa jika bulan dipisahkan dari bumi oleh gaya eksternal maka kandungan di dalamnya akan sama. “Model evolusi sistem tata surya menunjukkan bahwa itu sangat tidak mungkin karena komposisi kimia bumi dan bulan tidak identik”.
Namun sampel dari bulan baru-baru ini menunjukkan bahwa hampir identik. “Kemungkinan besar ada tingkat kemiripan komposisi karena bagian bulan itu berasal langsung dari materi ruang angkasa,” sanggah mereka.
Bagaimana bulan tercipta dan mengorbit bumi telah lama menjadi teka-teki bagi ilmuwan. Namun tampaknya ilmuwan menyodorkan petunjuk baru.
Teori yang paling umum dipegang adalah ketika sistem tata surya pertama kali terbentuk, sebuah obyek bertabrakan dengan bumi. Bongkahan batu yang lepas kemudian masuk ke orbit di sekitarnya.
Tapi dua ilmuwan kini datang dengan penjelasan baru. Mereka percaya bahwa bulan tidak melepaskan diri dari bumi karena dampak atau ledakan dari ruang angkasa, tetapi karena ledakan nuklir di bumi itu sendiri.
Ide itu didasarkan pada teori fisi yang pertama kali dijelaskan pada abad ke-19.
Teori fisi menyarankan bahwa bumi dan bulan sama-sama diciptakan dari gumpalan batuan cair yang saling memintal satu dengan yang lain. Keduanya terpisah dan salah satu menjadi bagian yang kemudian menjadi bulan. Namun, ilmuwan tidak bisa menjelaskan bagaimana gumpalan yang menjadi bulan berpisah.
Rob de Meijer di Universitas Western Cape dan Wim van Westrenen di Universitas VU di Amsterdam percaya bulan terlempar keluar dari bumi karena ledakan nuklir di planet kita.
Dalam makalah penelitian mereka berjudul ‘Sebuah hipotesis alternatif bagi asal-usul bulan’, mereka menjelaskan bahwa jika bulan dipisahkan dari bumi oleh gaya eksternal maka kandungan di dalamnya akan sama. “Model evolusi sistem tata surya menunjukkan bahwa itu sangat tidak mungkin karena komposisi kimia bumi dan bulan tidak identik”. Namun sampel dari bulan baru-baru ini menunjukkan bahwa hampir identik. “Kemungkinan besar ada tingkat kemiripan komposisi ..karena bagian bulan itu berasal langsung dari materi ruang angkasa,” sanggah mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar