PENELITI telah menemukan bahwa terkadang rasa gatal, seperti halnya menguap, juga bisa menular. Gatal bisa menular secara visual, kata dokter kulit Gil Yosipovitch dari Wake Forest Baptist Medical Center.
Hal itu pun kerap terbukti dalam kehidupan sehari-hari ketika kita melihat orang lain tengah menggaruk bagian tubuhnya sendiri. Tim peneliti yang dipimpin Yosipovitch menyelidiki secara sistematis apakah gatal menular dengan mempelajari apa yang terjadi di otak selama transmisi ini.
Peneliti membandingkan 14 orang sehat yang menerima suntikan histamine dan salin pada lengan bawah mereka. Sebanyak, 11 pasien menderita dermatitis atopik (DA).
DA adalah kelainan kulit kronis yang sangat gatal, umum dijumpai, ditandai oleh kulit yang kering, inflamasi dan eksudasi, yang kambuh-kambuhan.
Semua perilaku peserta studi dipantau saat mereka menonton videoklip pendek yang memperlihatkan orang yang menggaruk dalam keadaan santai. Peneliti menemukan mereka yang memiliki DA menggaruk dengan intensitas lebih sering sambil menonton videoklip yang menunjukkan orang yang tengah menggaruk.
Yang menarik, kata Yosipovitch, secara visual gatal menginduksi, sedangkan tubuh yang merspons dengan menggaruk.
"Ini menunjukkan bahwa kekuatan otak cukup ekstrem," kata Papoiu seperti dikutip dari The Telegraph (24/3). "Ini memperlihatkan bahwa manusia sangatlah rentan berbicara kepada inti dari keberadaan kita, menjadi sangat rentan. Bahkan rasa gatal saja bisa dengan mudah memicu respons dari sistem pusat saraf kita." Temuan baru muncul di The British Journal of Dermatology edisi Maret 2011.
Hal itu pun kerap terbukti dalam kehidupan sehari-hari ketika kita melihat orang lain tengah menggaruk bagian tubuhnya sendiri. Tim peneliti yang dipimpin Yosipovitch menyelidiki secara sistematis apakah gatal menular dengan mempelajari apa yang terjadi di otak selama transmisi ini.
Peneliti membandingkan 14 orang sehat yang menerima suntikan histamine dan salin pada lengan bawah mereka. Sebanyak, 11 pasien menderita dermatitis atopik (DA).
DA adalah kelainan kulit kronis yang sangat gatal, umum dijumpai, ditandai oleh kulit yang kering, inflamasi dan eksudasi, yang kambuh-kambuhan.
Semua perilaku peserta studi dipantau saat mereka menonton videoklip pendek yang memperlihatkan orang yang menggaruk dalam keadaan santai. Peneliti menemukan mereka yang memiliki DA menggaruk dengan intensitas lebih sering sambil menonton videoklip yang menunjukkan orang yang tengah menggaruk.
Yang menarik, kata Yosipovitch, secara visual gatal menginduksi, sedangkan tubuh yang merspons dengan menggaruk.
"Ini menunjukkan bahwa kekuatan otak cukup ekstrem," kata Papoiu seperti dikutip dari The Telegraph (24/3). "Ini memperlihatkan bahwa manusia sangatlah rentan berbicara kepada inti dari keberadaan kita, menjadi sangat rentan. Bahkan rasa gatal saja bisa dengan mudah memicu respons dari sistem pusat saraf kita." Temuan baru muncul di The British Journal of Dermatology edisi Maret 2011.
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2011/03/03/3876/2/Seperti_Menguap_Gatal_juga_Menular
Tidak ada komentar:
Posting Komentar