KABAR buruk bagi si ceria dan optimistis. Kontra dengan pendapat orang yang bahagia lebih sehat, penelitian terbaru malah mengemukakan bahwa pribadi penggerutu dan pesimistis berkesempatan lebih besar untuk memiliki usia panjang.
Penelitian yang digelar psikolog ini menemukan bahwa orang yang ceria dan humoris cenderung meninggal lebih awal daripada rata-rata rekan mereka yang pemurung dengan rahang dan alis yang berkerut.
Ada berita lebih buruk, orang yang bekerja keras hingga masa pensiun lebih mungkin hidup lebih lama, itu dimungkinkan karena mereka memiliki komitmen penuh terhadap pekerjaan.
Semua kesimpulan itu berpijak pada penelitian bertajuk Longevity Project yang didasari pada teori mencapai usia panjang. Proyek ini dimulai pada 1921 yang melibatkan sekitar 1.500-anak berusia 10 tahun. Pada dekade berikutnya, mereka ditanyakan tentang pola kerja, kebiasaan, hubungan dengan keluarga serta teman dan kepemilikan hewan peliharaan.
Pikir panjang
Catatan medis mereka, rincian dari dinas militer, dan kehidupan mereka sehari-hari telah dimonitor. Selama 20 tahun terakhir, mereka telah dianalisis oleh para profesor di AS.
"Peserta yang ceria dan memiliki rasa humor baik semenjak anak-anak rata-rata menjalani hidup yang lebih singkat jika dibanding dengan mereka yang pemurung dan jarang bercanda," kata Dr Leslie Martin dari La Sierra University di Riverside, California.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang gembira biasanya tak akan berpikir panjang dalam melakukan sesuatu selama bertahun-tahun, misalkan minum alkohol, merokok, dan makan makanan yang kurang sehat.
Peneliti utama Dr Howard Friedman mengatakan optimisme memang dapat membantu dalam krisis. Seperti dikutip dari Daily Mail Rabu (16/3), Dr Friedman menambahkan, "Kami menemukan bahwa dalam kehidupan umum, terlalu sering berperasaan bahwa semuanya akan baik-baik saja bisa berbahaya karena bisa membuat kita menjadi ceroboh tentang hal-hal penting bagi kesehatan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar