Senin, 02 Mei 2011

Cegah Kebotakan di Usia Muda Agar Tak Seperti Pangeran William

Pangeran William tampak gagah dan ganteng di acara pernikahannya dengan Kate Middleton. Tapi ketika topinya dibuka, terlihat gejala kerontokan dan kebotakan rambut yang dialami Pangeran William yang cukup mengganggu.

http://images.detik.com/content/2011/04/30/763/william-kate-reuters-dlm.jpg

Di usia yang masih 29 tahun menurut beberapa pakar rambut, William sudah mengalami gejala ancaman kebotakan yang cukup menakutkan bagi pria. Analisa kebotakan pun muncul, mulai dari kebiasaan memakai topi di militer hingga faktor keturunan.

Menurut para pakar mengenakan topi terlalu lama dan terlalu ketat pada iklim yang panas dan lembab dapat berkontribusi pada ekskresi dan akumulasi sebum dan minyak pada rambut.

Tapi ancaman kebotakan saat ini sudah bisa dicegah karena kemajuan teknologi mampu menemukan beberapa pengobatan yang diyakini efektif untuk mengatasi kebotakan.

Beberapa pengobatan di masa depan yang efektif untuk mengatasi kebotakan, seperti dilansir Askmen, Sabtu (30/4/2011) adalah:

1. Kloning rambut (hair multiplication atau penggandaan rambut)
Penggandaan rambut (implantasi sel folikel) melibatkan reproduksi folikel rambut sehat dan menyebarkannya dalam jumlah cukup besar untuk benar-benar menghilangkan pola kebotakan pada pria.

Inilah adalah pengobatan modern dan versi baru dari transplantasi atau cangkok rambut. Cara ini tidak hanya menumbuhkan rambut di tempat baru, tetapi juga membuat rambut baru menjadi tebal dan bergelombang.

2. Tes genetik
Pengujian genetik adalah cara masa depan untuk mencegah kebotakan pada pria. Pria yang mewarisi dua varian genetik tertentu 7 kali lebih mungkin untuk menjadi botak, menurut para peneliti yang menganalisa genom manusia pada strain DNA yang menyebabkan kebotakan pola pria.

Bila genetik yang menyebabkan kebotakan diketahui lebih awal, maka bisa dilakukan cara pencegahan dengan layanan genotipe.

3. Regenerasi alami
Ilmuwan di University of Pennsylvania mempelajari reparasi luka pada tikus. Mereka menemukan bahwa folikel rambut dapat beregenerasi dengan 'kebangkitan kembali' gen yang pernah aktif hanya dalam embrio berkembang.

Hebatnya, ketika luka mulai tahap penyembuhan, itu memicu 'tahap embrio' di mana sel induk non foliker rambut (epidermis) dikirim ke daerah luka untuk memperbaiki cedera. Kulit menjadi reseptif terhadap wnt (wingless), yaitu protein yang penting bagi perkembangan folikel rambut.

Kesempatan ini memungkinkan ilmuwan untuk memanipulasi jenis protein tersebut dan lainnya untuk merangsang pertumbuhan rambut folikel (atau sebaliknya, menghalangi jika pertumbuhan rambut tidak diinginkan). Proses ini untuk mengobati pola kebotakan pria juga memiliki potensi untuk mengobati gangguan rambut lain dan penyakit alopecia.

Ahli bedah restorasi rambut dari Inggris memberikan beberapa langkah sederhana untuk membantu mengurangi kerontokan rambut, yaitu:

1. Jangan lewatkan waktu sarapan
Rambut terdiri dari keratin, yaitu zat yang memberinya kekuatan. Terlalu sedikit protein akan mempengaruhi tingkat keratin, sehingga menyebabkan rambut kehilangan tenaga dan berhenti tumbuh.

"Sarapan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan protein dalam tubuh, dengan makanan seperti ikan, telur, ayam, daging merah," kata Philip Kingsley, konsultan trichologist.

2. Makan kacang-kacangan
Kurangnya zat besi bisa menyebabkan rambut rontok. Jika Anda tidak memiliki cukup zat besi, maka kadar feritin akan turun, yang merupakan molekul penyimpan zat besi dalam tubuh.

Hal ini pada gilirannya akan mengganggu pertumbuhan rambut normal dan meningkatkan kerontokan rambut. Makan makanan kaya zat besi seperti kacang-kacangan, daging merah, sayuran hijau tua dan buah-buahan kering, ini akan membantu mengurangi rambut rontok berlebihan.

3. Berhenti merokok
Penelitian menunjukkan bahwa rokok juga bisa memicu kerontokan rambut. Hal ini karena rokok dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan merusak suplai darah ke folikel rambut. Maka berhenti merokok adalah salah satu cara untuk mencegah kebotakan.

4. Rileks
Memiliki kelebihan hormon laki-laki mungkin tidak terdengar seperti hal yang buruk, tetapi testosteron dan dihidrotestosteron (DHT) dapat memiliki efek buruk pada bagian-bagian tertentu dari folikel rambut.

Hormon tersebut meresap ke batang rambut dan menyebabkan rambut menjadi lebih tipis. Setelah rambut menyusut, dengan diameter tertentu akan berhenti tumbuh sepenuhnya. Ketika pria sedang stres, tubuh akan memproduksi hormon lebih banyak dan cenderung membuat rambut rontok. Jadi cobalah untuk rileks.

5. Jangan menyisir dengan keras
Menyisir rambut dengan keras dapat menggaruk kulit kepala dan menarik rambut keluar dari akar serta merusak folikel rambut. "Sangat penting untuk merawat kulit kepala dengan lembut ketika keramas, dan jangan menarik-narik rambut Anda dengan sikat atau sisir," kata Dr Bessam Farjo, ahli bedah restorasi rambut dari Manchester.

6. Jangan mewarnai rambut
Studi juga menunjukkan bahwa pewarna yang berisi bahan kimia para-phenylenediamine (PPD) dapat menyebabkan reaksi alergi parah dan dermatitis, yang dapat menyebabkan kerusakan pada folikel kulit kepala dan rambut.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar