Ukuran penis di atas rata-rata bisa menjadi kebanggaan secara pribadi bagi seorang pria. Namun bagi kepentingan bangsa dan negara, ukuran penis rata-rata yang terlalu besar justru merugikan karena pertumbuhan ekonomi jadi lebih lambat. Sebuah studi yang cukup unik berhasil mengungkap hubungan antara ukuran rata-rata alat kelamin pria dengan laju pertumbuhan ekonomi suatu negara, dilihat dari Gross Domestic Product (GDP). Makin pendek ukuran penis rata-rata, pertumbuhan ekonominya justru lebih cepat.
Penelitian yang dilakukan Tatu Westling untuk meraih gelar doktor di University of Helsinki ini mengungkap, tiap selisih 1 cm pada rata-rata ukuran penis yang lebih besar menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu bangsa lebih lambat sekitar 5-7 persen.
Westling mencontohkan ukuran penis rata-rata pria Prancis adalah 16,1 cm. Seandainya ukuran rata-ratanya sama dengan Inggris yang hanya 13 cm atau 3 cm lebih pendek, maka diperkirakan pertumbuhan ekonomi Prancis antara tahun 1960-1985 bisa lebih pesat hingga 15 persen.
Berdasarkan kesimpulan ini, ukuran penis rata-rata yang terlalu besar di suatu negara dapat berdampak buruk bagi ekonomi. Dikatakan dalam penelitian tersebut, ekonomi suatu negara punya risiko besar untuk kolaps atau dilanda krisis jika ukuran penis rata-ratanya di atas 16 cm.
Meski begitu, ukuran penis yang terlalu kecil juga tidak terlalu bagus dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Menurut Westling yang juga seorang peneliti di Helsinki Center of Economic Research, pertumbuhan ekonomi akan optimal pada ukuran penis rata-rata 13,5 cm.
Mengomentari temuan ini, Michael Babad yang merupakan editor Report on Business menduga hubungannya terletak pada rasa percaya diri. Penis yang kecil membuat para pria lebih giat mencari uang dan mengejar kesuksesan sebagai kompensasi untuk menutupi rasa tidak percaya diri.
“IMF (Dana Moneter Internasional) memproyeksikan Kanada sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat nomor 2 di antara negara-negara G7. Bisa ditebak, ukuran penisnya pasti lebih kecil dari pria Jerman,” ungkap Babad seperti dikutip dari Theglobeandmail, Kamis (28/7/2011).
Peta Ukuran Penis di Berbagai Negara
Terkait ukuran penis, sebuah peta interaktif yang menggambarkan rata-rata ukuran penis di berbagai negara pernah dipublikasikan oleh TargetMap. Seperti diberitakan detikHealth sebelumnya, inilah 5 negara dengan ukuran penis paling pendek dalam peta tersebut.
Korea Selatan (9,66 cm)
Kamboja (10,04 cm)
Thailand (10,16 cm)
India (10,24 cm)
Myanmar (10,7 cm).
Jika penelitian Westling di atas cukup akurat, maka kelima negara tersebut berpeluang menjadi raksasa ekonomi di masa yang akan datang. Sebaliknya, 5 negara dengan ukuran penis paling panjang berikut ini perlu mewaspadai gejolak krisis ekonomi.
Kongo (17,93 cm)
Ekuador (17,77 cm)
Ghana (17,31 cm)
Venezuela (17,03 cm)
Kolombia (17,03 cm).
Jadi Seprtinya dapat disimpulkan "Penis Makin Besar, Pertumbuhan Ekonomi Bangsa Makin Lambat" :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar