Jumat, 12 Agustus 2011

Wow, utang Indonesia banyak bener, kira2 Rp.1.900 Triliun!



Gila, utang Indonesia Rp.1900 Triliun!. Tahukah anda sebanyak apa uang tersebut?. Sebelum kita membahasnya lebih lanjut, terlebih dahulu marilah kita sederhanakan atau dalam arti lain kita "perumit" dalam bentuk nominal yang sebenarnya!. Silakan anda buka kalkulator anda di komputer dengan mode scientific view atau dengan Ms Excel, kemudian kita lihat seberapa besar bilangan tersebut.

Rp.1.000.000.000 (1 Miliar) adalah 1000 Juta, Rp. 1.000.000.000.000 (1 Triliun) adalah Rp.1000 Milyar dan Rp.1.900 Triliun adalah setara dengan Rp. 1.900.000.000.000.000 (please CMIIW*correct me if i'm wrong). Sampai disitu saja?. Belum!. Sekarang bilangan tersebut dibagi dengan jumlah penduduk Indonesia yaitu sebesar 218,868,791 Jiwa (data statistik 2005), maka hasilnya adalah Rp.8.681.000,116/kepala. Itulah beban utang yang mesti ditanggung oleh setiap orang (segala umur) di Indonesia, dengan catatan " berdasarkan statistik tahun 2005".

LSM Koalisi Anti Utang (KAU) pun kemudian mendesak pemerintah agar tidak lagi mengandalkan dana yang berasal dari utang luar negeri sebagai salah satu sumber untuk membiayai pembangunan di dalam negeri.

"Semakin besar kita mengandalkan utang maka akan semakin besar bahaya yang bisa berdampak pada ekonomi nasional," kata Ketua LSM Koalisi Anti Utang (KAU) Dani Setiawan di Jakarta, Jumat. Menurut dia, isu utang seharusnya saat ini menjadi "debat panas" di dalam DPR karena banyak hal yang harus diperhatikan terkait hal itu.

Ia mencontohkan, hal penting yang harus dicermati terkait dengan utang adalah sejauh mana jumlah cicilan pokok dan biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar utang tersebut. Dani juga mengingatkan bahwa Indonesia juga harus belajar dari kekisruhan dalam penentuan pagu utang AS yang sempat menjadi perdebatan hangat baik di dalam tubuh pemerintah AS maupun kongres negara itu.

"Di AS terlihat isu utang menjadi krusial tetapi di Indonesia isu utang masih belum menjadi debat politik yang panas," katanya. Sebelumnya, Kepala Biro Humas Bank Indonesia Didi A Johansyah juga menilai, total utang luar negeri Indonesia baik pemerintah maupun swasta yang terus meningkat hingga kwartal I tahun ini patut terus dicermati.

"Meski ekonomi kita stabil dan fundamental ekonomi bagus, tetapi utang luar negeri harus terus dicermati dengan mengingatkan pelaku bisnis untuk mengelola utang luar negerinya secara berhati-hati," kata Didi di Jakarta akhir Juni lalu.

Jumlah utang luar negeri Indonesia sampai kwartal I 2011 mencapai 214,5 miliar dolar AS, meningkat 10 miliar dolar AS dibanding posisi akhir 2010. Jumlah tersebut terdiri atas utang Pemerintah sebesar 128,6 miliar dolar AS dan utang swasta 85,9 miliar dolar AS.

Sedangkan rasio utang dibanding PDB saat ini 28,2 persen lebih baik dibanding 1997/1998 sebesar 151,2 persen. Sementara rasio utang jangka pendek dibanding cadangan devisa saat ini 42,6 persen lebih baik dibanding posisi 1997/1998 sebesar 142,7 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar